Mari kita lanjutkan sedikit info tentang kehidupan seorang dokter. Di post sebelumnya gue udah sempet cerita soal perjuangan manusia menjadi dokter umum, dengan segala perjuangan melalui kuliah dan tentu saja Co-ass. Seorang dokter umum yang sudah dinyatakan lulus oleh kolegium kedokteran Indonesia masih harus bersaing dengan ribuan dokter umum yang ada di Indonesia dari berbagai angkatan. 
Kompetensi dokter dalam hal ini ditunjang dengan keahlian, pengetahuan dan skill mereka yang akan terus menerus dituntut untuk selalu upgrade. Dokter yang ingin bekerja di rumah sakit diharuskan untuk menjalani beberapa pelatihan dan seminar seperti ACLS (Advanced Cardiac Life Support atau Bantuan Hidup Jantung Lanjut), ATLS (Advanced Trauma Life Support atau Bantuan Hidup Trauma Lanjut), EKG Course (Emergency Electrocardiography Course), Pelatihan Hiperkes dengan sertifikat dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi  RI, Pelatihan Penderita Gawat Darurat (PPDG), General Emergency Life Support (GELS), Pelatihan Bayi Berat Lahir rendah (BBLR), Pelatihan Resusitasi Neonatus and so on. Beberapa pelatihan yang gue sebutkan itu adalah dasar buat dokter umum yang jaga di ruang bangsal dan unit intensif juga di IGD. Pelatihan-pelatihan itu tentu aja ga mudah dan untuk daftar saja bisa antri hingga setahun untuk bisa ikut, karena dalam satu kali pelatihan peserta dibatasi namun dibuat berkala dalam setahun. Yaa walaupun setau gue, biayanya juga ga murah, sekitar dua juta lebih untuk satu jenis pelatihan.


Itulah mengapa jadi dokter itu harus pinter ngatur uang juga yah.. harus terus upgrade sama ilmu dan teknologi terbaru dan ga murah. Oiya, pelatihan itu dibuat dengan masa berlaku tertentu. Paling minimal tiga tahun dan ada juga yang berlaku seumur hidup. Pelatihan-pelatihan ini diperlukan oleh dokter umum dan non-kardiologis mengingat kompetensi dalam bidang ini yang diterima selama dalam pendidikan di fakultas kedokteran masih kurang (sumber : http://www.acls-indonesia.com). Pelatihan biasanya dilakukan dalam jangka waktu minimal tiga hari hingga seminggu. Pelatihan meliputi kuliah terarah, diskusi interaktif, kerja tim, pelatihan keterampilan menggunakan alat simulator yang paling modern.


Well… sama halnya dengan orang yang ahli dalam bidang ilmu tertentu, pastinya ada kompetensi tambahan yang menunjang karir dan kinerja kita saat bekerja. (hhaasseeekkk bahasa gue.. hahaha).
As a General Practitioner, they have to study every time in their life, apalagi untuk lanjut menjadi dokter spesialis dengan jenjang ilmu lebih tinggi lagi.


Oke deh.. semoga post kali ini menambah info buat kalian yang ga terlalu paham dunia kedokteran, terutama dokter umum.


See next post muaaahh J


Everyday writing, write everything in 30 days.
Day 14

0 Komentar