“gue cewe gampangan” tiga kata pertama yang terucap dari mulut seorang Nadia saat dia tanpa sadar langsung mengucapkan ketiga kata itu kepada ketiga sahabatnya. Suasana persahabatan yang gw suka dari novel ini. Membuat gw teringat sahabat yang ada dari dulu tanpa sadar dan terjalin dengan gw, berbagai macam karakter wanita yang menjadi sahabat buat gw. Persahabatan mereka yang membuat gw kangen sama mereka semua. Loh.. kok jadi gw yang curhat? Hehehe… well… gw suka dengan persahabatan Nadia dengan Jana, Adri, dan Dara. They listen to each other, rela meluangkan waktu untuk komunikasi mereka, hingga terasa sangat dekat, dan gw jadi ikutan terbayang menjadi sahabat mereka. Hiks.. I really miss you girls… :((

Anyway… this girl.. named Nadia, yang punya sifat dan karakter yang unik (ramah, penyayang, selalu berbaik hati buat orang lain) dengan reaksi spontan yang meluap,  pendiam untuk orang lain, namun terbuka dengan sahabatnya… sepertinya mirip seseorang yah.. hahaha *nunjuk idung sendiri*

Sisi dirinya yang digambarkan dengan panjang lebar oleh penulis disetiap gerak geriknya. Tingkah lakunya yang sempet membuat gw semakin merasa kalau gw adalah Nadia dan merasakan adrenalin yang dirasakan oleh dia, umm… tapi… ada beberapa bagian yang agaknya terlalu panjang buat dijelaskan deh, misalnya saat Nadia merasakan atau akan melakukan sesuatu. Tapi dibalik itu semua, gw suka dengan adrenalin rush nya yang cukup membuat gw duduk diam dan penasaran buat terus membacanya hingga habis. Alur cerita juga cocok untuk disebut sebagai novel, membuat si yang baca jadi penasaran dan terus pengen baca sampe habis. Which is menurut gw itulah novel yang bagus dan seru buat gw baca. I’m glad to buy and read this book.




Ga perlu banyak tokoh, ga perlu banyak point of view, cukup Nadia sang Aktris disini, dan dia sudah membawa gw crash ke dalam hidupnya. This is really nice that I can stand to read this book till the end. Plus tentunya Kafka, karakter cowo yang sempurna that any girls wants, me of course, want to have him!! Hahaha…  Kafka seorang dokter Jantung (which is menurut gw agak membingungkan bisa jadi spesialis Jantung diusia 28 tahun??! Dokter umum 5 thn + PPDS 5 thn? how come?! Okay buat hal ini gw perlu konfirmasi dokter gw deh kayaknya hmm…) yang super keren dan of course tajir, Kafka yang bener-bener menjaga kata-katanya, gak mau ganggu Nadia yang pada akhirnya malah membuat mereka “sakit”.  Ditambah plus lainnya, diakhir cerita gw baru ngeh, Kafka ini adalah cowo blasteran yang punya mata yang beda dengan cowo Asia… duh Kafka…. Jadi pengen dijail-in sama dia jugak :))

Satu hal yang sangat disayangkan adalah minim banget info soal penulisnya, ga ada kata ucapan terima kasih seperti di buku lain, ga ada biografi singkatnya, kan gw jadi penasaraaannn… kayak apa yah pengarangnya.. hmm.. gw akan coba cari buku dia yang lain nih kayaknya..
Over all.. love this book, menyenangkan buat dibaca saat weekend begini.. really nice happy ending.. cheers up and smile mells..
See you on next books review J

0 Komentar