Sebenarnya udah lama gue pengen cerita soal ini, semenjak gue menginjakkan kaki menjadi staff di rumah sakit dan berinteraksi langsung dengan para dokter diluar tugas profesi mereka. Semakin lama gue semakin paham sebagian besar pola hidup dokter di Indonesia (oke ini lebay, padahal cuman kenal dokter yang di tempat gue aja hahaha). Sejak kecil yang ada dalam pikiran gue : jadi dokter itu mahal banget (emang iya sih, sampe sekarang juga gitu kan), dokter itu manusia paling pintar setelah ilmuwan alias ga pernah salah, dokter itu sama aja dengan pekerjaan atau profesi lainnya.

Kalau kalian berpikir yang sama dengan gue, kalian salah. Setelah beberapa bulan gue disini, gue menyadari dan tahu bagaimana menjadi dokter dan bagaimana profesi mereka. Seorang dokter ga hanya harus kuliah yang lama (biasanya tiga tahun atau lebih untuk gelar S. Ked aka Sarjana Kedokteran), memahami dan benar-benar harus menguasai materi kuliah yang buanyaakk.. well, gue tahu sedikit dan ngerasain beberapa mata kuliah yang nyerempet bidang kedokteran, mulai dari biokimia, biomulekuler, patologi dan anatomi beuhhh… itu hafalan bener-bener bikin puyeng mengalahkan sejarah satu bumi ini.


Setelah mereka lulus untuk menguasai materi atau teori kuliah, mereka diharuskan untuk Co-assistant dokter (dikenal dengan koas), masa dimana mereka menjalani praktek kedokteran secara langsung dalam tiap hari, tiap jam, tiap menit dan tiap detik mereka, di Rumah sakit khusus pendidikan kedokteran yang memiliki fasilitas dan kemampuan untuk mendidik para calon dokter ini. Masa untuk Co-ass ini minimal dua tahun, itupun tergantung kemauan dan kemampuan si calon dokter itu sendiri. (untuk Bagian Major dibutuhkan minimal 10 minggu dan jika lulus dari satu bagian baru deh bisa lanjut dibagian yang lain, bagian major ini ada 4, jadi kalo dihitung 1 bagian minimal 10 minggu dikali 4, terus lanjut ke bagian minor sekitar 7 bagian dengan masing-masing bagian minimal 5 minggu…. Naahh kebaca kan total waktu yg dibutuhkan) Yaa seperti pepatah yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik, calon dokter ini harus banyak menerima pengalaman menangani pasien. Jadi terjawab ya, kenapa lulus jadi dokter umum itu lebih lama dibandingkan kuliah jurusan lain. Kemudian, menjadi calon dokter ga hanya harus pintar dalam hal teori tapi juga sikap komunikasi sama orang lain, dan tentu aja dokter juga bisa salah, nah disinilah mereka dilindungi dan diharuskan mentaati peraturan berupa Etika profesi, Disiplin profesi, dan mutu profesi. Hal ini diatur pula oleh Undang-Undang Negara kita, jadi ga bisa main-main yah. Ada sanksi dari setiap perbuatan yang ga sesuai peraturan dan SOP dari pekerjaan.


Satu hal yang gue sadari sekarang, jadi dokter itu pekerjaan seumur hidup, mengikat mereka hingga masa pensiun datang. Mengikat disini dalam arti sebenarnya, kalau kalian cuti dari kerjaan yaa bisa aja di tinggalkan semuanya untuk sementara, tapi kalau dokter, mereka harus tetap mau di telepon dan harus visite pasien rawat inap (khusus untuk yang sudah Spesialis) dan itu ga hanya di satu tempat rawat (RS). Seperti yang kita tau, dokter spesialis maupun dokter umum, bisa praktek dimana saja, buka praktek pribadi, di klinik, di rumah sakit. Tinggal pilih aja dan tentunya harus ada izin resmi dari Institusi Pemerintah setempat. Satu hal yang mungkin ga banyak orang tau dan sadari, sebelum tahun 2000-an, dokter-dokter bisa praktek lebih dari tiga tempat dan semuanya bisa legal, hal ini tentunya membatasi junior si dokter itu dan si senior semakin merajai. Tapiiiii… sekarang udah ga begitu lagi, berdasarkan peraturan yang baru, setiap dokter hanya bisa praktek secara legal di tiga tempat, selebihnya dokter itu harus buat surat tugas yang diterbitkan dari Dinas Provinsi (untuk ini, syaratnya banyak buaanget dan super rempong ngurusnya, *curcol dikit).


Bagian terpenting dari itu semua tentunya adalah kewajiban si dokter apapun yang sedang terjadi dengan dirinya, misalkan keluarganya lagi ada yang sakit, sementara dia ada panggilan CITO yaa harus didahulukan panggilan CITO itu (CITO : berasal dari bahasa Latin yang artinya secepatnya, segera mungkin, harus didahulukan). Sebuah profesi yang benar-benar ga bisa dianggap remeh. Salute for all doctors in world, thank you for doing such a good job.



Nah, kayaknya segitu dulu ya gue cerita tentang seorang dokter, lain kali gue akan cerita lagi yaaa.. see you next post..


Everyday writing, write everything in 30 days.
Day 3


Bye byeee…. :D

PS : thanks to Dr. Devi yang udah mau jawab pertanyaan-pertanyaan aku :D

0 Komentar