Sebuah kecamatan yang menjadi pusat ibukota Kabupaten Bogor, dengan dihiasi beberapa danau dan setu, jalan raya Bogor-Jakarta, pintu toll Jagorawi dan pohon-pohon besar disamping jalan dan tentu saja lebih dari sepuluh macam pabrik ada disini. Kota ini, tempat dimana gue dilahirkan dan tumbuh menjadi seorang gadis hingga detik ini. Gue yang dulu ga pernah keliling, bahkan ga tau ada danau Dora didaerah LIPI sana (baru aja gue datangi beberapa bulan yang lalu, karena diajak sama temen hahahaha). Hanya tau sekolah SD dan SMP gue disini, pulang sekolah ga kemana-mana, cuman tau naik angkot ini dan itu, terus pulang deh. hingga pada suatu ketika gue lulus kuliah dan bantu tetangga yang kerja di Pemda untuk jadi staff lepas. Disana gue jadi tau, Bogor adalah tempat yang luas, bahkan ada beberapa Kecamatan yang baru gue dengar, dan Cibinong merupakan pusat pemerintahan (semacam muncul rasa bangga gitu deh hihihihi… ) Dulu gue suka sekali perjalanan menuju ke Kota Bogor walau dengan angkot, karena disamping kiri dan kanan banyak pohon-pohon hijau besar yang teduh memayungi, udara yang masih sejuk, dan tentu saja ga ada macet yang berarti. Cibinong saat dulu, jalan raya hanya berupa dua jalur mobil, dengan pemandangan samping kiri dan kanan adalah rumah penduduk atau toko kecil. Cibinong saat dulu, dengan penduduk belum sebanyak sekarang.



Cibinong saat dulu, masa yang gue rindukan. Ketika kecil, gue hanya tau rumahku ada disini. Cibinong yang punya intensitas hujan paling banyak se Indonesia. Kilat yang paling besar se Indonesia. Cibinong yang ambigu, karena nomer telepon masih masuk Jakarta (021) dan listrik ikut aliran depok tapi air pam ikut bogor (agak galau kayak abg gitu deh). Apapun itu, gue bersyukur dilahirkan dan tumbuh besar disini.
Cibinong sekarang berbeda dengan dulu, berawal dengan penebangan pohon di pinggir sungai jalan raya bogor, lanjut dengan adanya pabrik-pabrik baru, rumah pinggir jalan yang tergusur menjadi kumpulan ruko-ruko tiga lantai, jalan raya yang diperbesar menjadi 4 jalur mobil (yeah well… jalan itu sudah rusak semakin parah, belum lagi selalu banjir setiap hujan turun), ditambah dengan hadirnya mall-mall didaerah strategis di Cibinong, jadi berasa sesak, panas, dan sebel karena tambah macet. Cibinong sekarang sudah berubah, udaranya ga sedingin dahulu, macetnya bertambah parah (ga bisa dipungkiri angkot disini menjadi pemicu seringnya kemacetan yang terjadi, gue akan coba cerita tentang angkot di next post), cuaca terasa semakin panas karena pohon-pohon besar dipinggir jalan sudah habis ditebang menjadi semua bangunan baru itu.


Walau bagaimanapun, semua sudah menjadi seperti sekarang. Seperti halnya kota-kota di Indonesia yang mengalami perubahan struktur kota, perubahan perekonomian yang dihiasi mall-mall membuat kita makin konsumtif, penghijauan yang terus berkurang (gue sedih banget kalo liat ini, pohon dengan gampangnya ditebang). Apa sih yang bisa gue lakukan untuk kota ini? Salah satunya yang bisa gue lakukan mulai dari diri gue sendiri misalnya menggunakan air dengan bijak (jangan buang-buang air dengan nyiram jalan depan rumah dengan air banyak-banyak, inget saudara kita di luar Pulau Jawa yang masih sering mengalami kekeringan), buang sampah pada tempat yang benar-benar tempat sampah, termasuk saat di kendaraan umum, gue ga biasa buang sampah diangkot, bukannya sombong, tapi mulai dari hal kecil yang terbiasa kita lakukan, insyaAllah akan berdampak besar nantinya, kemudian kalau mau naik angkot jangan memberhentikan atau men-stop angkot itu dengan berdiri di pertigaan jalan atau ditengah jalan (heeiiii… kendaraan dibelakang angkot yang kamu naikin itu jadi ga bisa lewat, as you know, angkot berhenti semau mereka, cegah mereka melakukan itu dengan mulai dari sikap kamu sendiri). Umm… mungkin sedikit hal yang barusan gue sebutkan diatas bisa menjadi inspirasi dan dilakukan oleh orang yang baca dan mudah-mudahan membuat kota ini menjadi lebih baik. 

Post ini sama sekali ga bermaksud menggurui, hanya menghimbau, semua mulai dari diri sendiri, untuk masyarakat dan bangsa kita sendiri.. :D

See you next post.. J

Everyday writing, write everything in 30 days.
Day 4

0 Komentar