Doctors 2
Mari
kita lanjutkan sedikit info tentang kehidupan seorang dokter. Di post
sebelumnya gue udah sempet cerita soal perjuangan manusia menjadi dokter umum,
dengan segala perjuangan melalui kuliah dan tentu saja Co-ass. Seorang dokter
umum yang sudah dinyatakan lulus oleh kolegium kedokteran Indonesia masih harus
bersaing dengan ribuan dokter umum yang ada di Indonesia dari berbagai
angkatan.
Kompetensi dokter dalam hal ini ditunjang dengan keahlian,
pengetahuan dan skill mereka yang akan terus menerus dituntut untuk selalu
upgrade. Dokter yang ingin bekerja di rumah sakit diharuskan untuk menjalani
beberapa pelatihan dan seminar seperti ACLS (Advanced Cardiac Life Support atau
Bantuan Hidup Jantung Lanjut), ATLS (Advanced Trauma Life Support atau Bantuan
Hidup Trauma Lanjut), EKG Course (Emergency Electrocardiography Course),
Pelatihan Hiperkes dengan sertifikat dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
RI, Pelatihan Penderita Gawat Darurat
(PPDG), General Emergency Life Support (GELS), Pelatihan Bayi Berat Lahir
rendah (BBLR), Pelatihan Resusitasi Neonatus and so on. Beberapa pelatihan yang
gue sebutkan itu adalah dasar buat dokter umum yang jaga di ruang bangsal dan
unit intensif juga di IGD. Pelatihan-pelatihan itu tentu aja ga mudah dan untuk
daftar saja bisa antri hingga setahun untuk bisa ikut, karena dalam satu kali
pelatihan peserta dibatasi namun dibuat berkala dalam setahun. Yaa walaupun
setau gue, biayanya juga ga murah, sekitar dua juta lebih untuk satu jenis
pelatihan.
Itulah mengapa jadi dokter itu harus pinter
ngatur uang juga yah.. harus terus upgrade sama ilmu dan teknologi terbaru dan
ga murah. Oiya, pelatihan itu dibuat dengan masa berlaku tertentu. Paling minimal
tiga tahun dan ada juga yang berlaku seumur hidup. Pelatihan-pelatihan ini diperlukan
oleh dokter umum dan non-kardiologis mengingat kompetensi dalam bidang ini yang
diterima selama dalam pendidikan di fakultas kedokteran masih kurang (sumber : http://www.acls-indonesia.com). Pelatihan
biasanya dilakukan dalam jangka waktu minimal tiga hari hingga seminggu. Pelatihan
meliputi kuliah terarah, diskusi interaktif, kerja tim, pelatihan keterampilan
menggunakan alat simulator yang paling modern.
Well… sama halnya dengan orang yang ahli dalam
bidang ilmu tertentu, pastinya ada kompetensi tambahan yang menunjang karir dan
kinerja kita saat bekerja. (hhaasseeekkk bahasa gue.. hahaha).
As a General Practitioner, they have to study
every time in their life, apalagi untuk lanjut menjadi dokter spesialis dengan
jenjang ilmu lebih tinggi lagi.
Oke deh.. semoga post kali ini menambah info buat kalian yang ga terlalu
paham dunia kedokteran, terutama dokter umum.
See next post muaaahh J
Everyday writing, write
everything in 30 days.
Day 14
0 Komentar